3 Menyediakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya yang profesional dalam bidang tugasnya masing-masing. 4. Memberi dukungan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Salah satu sifat dasar manusia yaitu tidak pernah puas. Walau terdengar negatif, dorongan tersebut adalah salah satu faktor yang membuat kehidupan semakin baik. Bagaimana tidak, kalo kamu tidak puas dengan nilai ujian yang diperoleh, maka akan berusaha lebih giat buat mendapatkan nilai yang lebih besar. Kalo kamu tidak puas dengan pekerjaan yang dimiliki, maka kamu akan berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik. Nah dalam ilmu sosial, perubahan yang terjadi dalam masyarakat bisa disebut sebagai mobilitas sosial. Ingin tahu lebih lengkap mengenai Mobilitas Sosial? Yuk, langsung simak ulasannya dibawah ini! Pengertian Mobilitas SosialJenis Mobilitas Sosial1. Berdasarkan Tipenya2. Berdasarkan Ruang LingkupnyaFaktor Penyebab Mobilitas SosialFaktor Pendorong Mobilitas SosialFaktor Penghambat Mobilitas SosialPeran Mobilitas SosialSaluran Mobilitas SosialKarakteristik Mobilitas SosialDampak Mobilitas Sosial1. Dampak Positif2. Dampak Negatif Mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu “Mobilis” yang berarti mudah buat dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Jadi, Mobilitas sosial yaitu perpindahan posisi atau kedudukan seseorang atau kelompok orang dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Kata sosial dalam mobilitas sosial mengandung makna individu atau kelompok masyarakat dalam kelompok sosial. Sedangkan, ada beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli, yaitu 1. Menurut Henry Clay Smith 1968 Mobilitas sosial yaitu gerakan dalam struktur sosial gerakan antar individu dengan kelompoknya. 2. Menurut Jary dan Julia Jary 1991 Mobilitas sosial yaitu bisa dijelaskan kalo pergerakan individu, kadang-kadang kelompok antara posisi berbeda dalam hierarki stratifikasi sosial pada masyarakat. 3. Menurut Haditono 1991 Mobilitas sosial yaitu perpindahan seseorang atau kelompok dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain, tapi sejajar. 4. Menurut B. Horton dan Chester L. Hunt 1992 Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain. 5. Menurut Robert Lawang Mobilitas sosial yaitu perpindahan posisi dari lapisan yang satu ke lapisan yang lainnya atau dari satu dimensi kedimensi lainnya. 6. Menurut Seorjono Sekanto Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yakni pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. 7. Menurut H. Edward Ransford Mobilitas sosial merupakan suatu perpindahan ke atas atau kebawah dalam lingkungan sosial secara hirarki. 8. Menurut Horton dan Hunt Mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial yang lainnya. 9. Menurut Wiliam Kornblum Mobilitas sosial yaitu sebuah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial serta satu lapisan ke lapisan sosial lainnya. 10. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack Mobilitas sosial yaitu suatu mobilitas dalam struktur sosial, diantaranya pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok. Jenis Mobilitas Sosial Jenis mobilitas sosial ini dibagi menjadi 2 bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini 1. Berdasarkan Tipenya Mobilitas sosial berdasarkan tipenya dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya yaitu A. Mobilitas Sosial Vertikal Mobilitas sosial vertikal yaitu perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal ini, dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Mobilitas sosial vertikal naik/social climbing mobility/upward mobility Mobilitas sosial vertikal naik terjadi apabila seseorang mengalami peningkatan kedudukan menuju tingkatan yang lebih tinggi. Mobilitas sosial vertikal turun/social sinking Mobilitas sosial vertikal turun terjadi apabila seseorang mengalami penurunan kedudukan. B. Mobilitas Sosial Horizontal Mobilitas sosial horizontal yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang sederajat. C. Mobilitas Sosial Lateral Mobilitas geografis yaitu perpindahan individu atau obyek dari suatu tempat ke tempat lain yang berpengaruh pada kedudukan sosialnya. D. Mobilitas Sosial Struktural Meliputi kesatuan yang luas dan kompleks yang disebabkan oleh hal-hal yang positif ataupun negatif. 2. Berdasarkan Ruang Lingkupnya Mobilitas sosial berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya yaitu A. Mobilitas Sosial Intra Generasi Mobilitas sosial intragenerasi yaitu perpindahan kedudukan sosial seseorang atau anggota masyarakat yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi terbagi menjadi 2 bentuk umum, yaitu mobilitas intragenerasi naik dan intragenerasi turun. B. Mobilitas Sosial Antar Generasi Mobilitas sosial intergenerasi yaitu perpindahan kedudukan sosial yang terjadi di antara beberapa generasi dalam satu garis keturunan. Mobilitas sosial intergenerasi dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas sosial intergenerasi naik dan mobilitas sosial intergenerasi turun. Faktor Penyebab Mobilitas Sosial Faktor penyebab mobilitas sosial ini dibedakan menjadi 2 hal, diantaranya yaitu 1. Faktor Struktur Faktor struktur yaitu faktor yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan buat memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi, struktur pekerjaan, ekonomi ganda, dan faktor penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. 2. Faktor Individu Faktor individu, dalam hal ini termasuk didalamnya yaitu perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap mobilitas, dan faktor kemujuran. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong mobilitas sosial dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya seperti berikut ini 1. Status Sosial Individu yang memiliki status sosial rendah akan cenderung merasa kurang puas dan akan melakukan proses mobilitas sosial, guna mendapatkan status sosial yang lebih tinggi. 2. Situasi Ekonomi Keadaan ekonomi yang baik, bisa mendorong individu buat melakukan mobilitas sosial, misalnya membuka bisnis, dan lain sebagainya. 3. Situasi Politik Keadaan politik yang baik, maka akan memberikan masyarakat kesempatan buat melakukan mobilitas. Misal dalam negara demokrasi, individu diberi banyak kebebasan dalam kehidupan dan menentukan nasibnya sendiri. 4. Situasi Sosial Budaya Kondisi sosial budaya pada suatu wilayah bisa terlihat dari karakteristik penduduknya. Apabila karakteristik penduduk terbuka terhadap perubahan, maka akan memudahkan individu buat melakukan kegiatan mobilitas sosial. 5. Kondisi Geografis Secara geografis, wilayah perkotaan akan menarik lebih banyak individu buat melakukan mobilitas sosial, karena dianggap lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan. 6. Latar Belakang Etnisitas Pada beberapa etnis tertentu, seorang anak diharuskan buat pergi merantau ke wilayah lain dan melakukan mobilitas sosial. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial 1. Perbedaan Kepentingan Kompetisi atau persaingan dalam melakukan mobilitas sosial vertikal antar satu individu dengan yang lainnya, menunjukkan adanya perbedaan kepentingan. Apabila perbedaan kepentingan yang gak bisa dikelola, maka akan menghambat individu buat melakukan perpindahan posisi sosial menjadi lebih baik. 2. Diskriminasi Suku, Etnisitas, Ras dan Agama Adanya diskriminasi atau pembatasan sosial, bisa membuat individu dengan latar belakang suku, etnisitas, ras dan agama minoritas mengalami kesulitan buat melakukan mobilitas sosial vertikal naik. 3. Diskriminasi Gender Pada masyarakat tertentu yang kental dengan budaya patriarki didominasi oleh laki-laki, akan cenderung merugikan perempuan dalam melakukan mobilitas sosial. Dalam hal ini, ada lebih sedikit kesempatan buat perempuan dalam mencari pekerjaan atau menduduki posisi tinggi dalam suatu organisasi yang menyebabkan perempuan sulit melakukan perpindahan status sosial. 4. Kemiskinan Keterbatasan ekonomi seorang individu, bisa menghambat dirinya buat mencapai status sosial tertentu yang lebih dihormati oleh masyarakat luas. Peran Mobilitas Sosial Peran sosial yaitu seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status sosial. Menurut Levinson, kalo peranan tersebut mencakup 3 hal, diantaranya yaitu Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan adalah konsep tentang apa yang bisa dilakukan oleh individu dalam masyarakat. Peranan juga bisa dikatakan sebagai perilaku individu yang penting buat struktur sosial masyarakat. Saluran Mobilitas Sosial Ada beberapa saluran yang memungkinkan individu buat melakukan mobilitas sosial, diantaranya yaitu 1. Institusi Pendidikan Tingkat pendidikan dianggap sebagai faktor penting yang bisa meningkatkan status sosial seseorang. Institusi pendidikan dimaksud bukan cum pendidikan formal, tapi juga informal dan non-formal. Contohnya Sekolah dan universitas adalah institusi pendidikan yang berperan sebagai saluran mobilitas vertikal buat seseorang yang ingin mendapatkan pekerjaan yang mapan dan meningkatkan taraf kehidupannya. 2. Institusi Keagamaan Tempat-tempat keagamaan memungkinkan orang untuk melakukan mobilisasi sosial. Seorang pemuka agama seperti seorang Ustad atau Pastor dipandang sebagai orang yang berkedudukan tinggi dan dihormati oleh masyarakat. 3. Organisasi Politik Organisasi politik seperti partai politik yaitu saluran yang memungkinkan individu buat melakukan mobilitas sosial vertikal. Para tokoh-tokoh politik, cenderung dipandang memiliki status sosial yang tinggi dimata para pendukungnya dan masyarakat luas. 4. Organisasi Ekonomi Dalam hal ini organisasi ekonomi sebagai saluran mobilitas sosial dapat merujuk pada suatu perusahaan. Individu yang bekerja pada perusahaan bisa melakukan mobilitas sosial. Karena, perusahaan memungkinkan orang buat saling berkompetisi menduduki jabatan tertentu dan merubah status sosialnya. 5. Organisasi Keahlian Hampir sama dengan institusi pendidikan, organisasi keahlian seperti Ikatan Dokter Indonesia IDI memungkinkan orang buat mendapatkan status sosial tertentu dan mendapat pengakuan dari masyarakat. 6. Akademi Militer Akademi militer yaitu saluran mobilitas yang dapat mendorong individu buat melakukan perpindahan posisi sosial dengan cara mencapai pangkat kemiliteran tertentu. 7. Ikatan Pernikahan Seorang individu bisa merubah nasib dirinya dan memperoleh status sosial tertentu dengan menjalin ikatan pernikahan dengan pasangan yang memiliki status sosial tinggi dari dirinya. 8. Konsumsi Budaya Dengan mengkonsumsi produk seperti pakaian rancangan desainer ternama dan barang-barang mewah, seseorang bisa memperoleh status sosial yang tinggi dimata masyarakat. Karakteristik Mobilitas Sosial Mobilitas sosial bisa terjadi secara berkesinambungan. Nah, berikut ini ada beberapa karakteristiknya Gerakan sosial melibatkan individu atau kelompok orang dalam masyarakat. Gerakan sosial bisa dilakukan secara individual, tapi sering sekali melibatkan banyak pihak. Misalnya perkembangan suatu negara secara umum yang mempengaruhi standar hidup banyak warganya. Struktur sosial suatu masyarakat akan memengaruhi apakah sulit buat seseorang atau sekelompok orang untuk mempraktikkan mobilitas sosial atau tidak. Gerakan sosial bisa memicu ketegangan dan ketakutan di antara individu atau kelompok orang yang kehilangan haknya saat statusnya menurun. Mobilitas sosial ditandai oleh perubahan struktur sosial yang sering memengaruhi hubungan antara individu dan kelompok. Dampak Mobilitas Sosial Mobilitas sosial akan menyebabkan terjadinya berbagai penyesuaian yang menimbulkan konflik. Berikut ini, ada beberapa dampak mobilitas sosial diantaranya yaitu 1. Dampak Positif Dibawah ini, ada beberapa dampak positif dari adanya mobilitas sosial, yaitu Mendorong individu untuk berusaha memperbaiki kehidupan. Mempercepat perubahan sosial masyarakat menjadi lebih maju. Mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat. 2. Dampak Negatif Selain ada dampak positif, ada juga beberapa dampak negatif dari adanya mobilitas sosial, yaitu Menimbulkan konflik sosial antar individu yang berbeda kelas, antar kelompok yang berbeda latar belakang suku, etnisitas, ras dan agama serta konflik antar generasi. Berkurangnya solidaritas dan ikatan sosial antar kelompok masyarakat. Menimbulkan kompetisi yang timpang. Menimbulkan gejala psikologis seperti kecemasan dan ketakutan. Selamat belajar dan semoga bisa membantu. Jangan lupa buat selalu mengunjungi Ÿ˜€ Originally posted 2021-04-17 132144.
berkaitandengan dokumen yang relevan dan berkaitan dengan dua bagian atau lebih ; Tidak ada keseragaman dalam hal pemberkasan dan peralatan ; Masing-masing bagian menyimpan dokumennya sendiri sehingga dokumen yang sama tersebar di berbagai tempat ; Penerbit Erlangga. 129 3. Sistem Kombinasi. Sistem kombinasi memiliki keuntungan, yaitu4 Jenis Saluran Mobilitas Sosial dan Dampaknya Sahabat pendidikan dimanapun berada, masih berkaitan dengan artikel sebelumnya yang membahas tentang mobilitas social maka berikut adalah pembahasan tentang dampak mobilitas social dan salurannya. Berikut ulasannya! A. Saluran-saluran Mobilitas social Kalian tentunya berfikir , bagaimana caranya agar mobilitas social itu terjadi? Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas social dilingkungan atau instansi tempat ia sedang berkarya. Sebagai contoh, bagi seorang guru yang sedang bertugas di lembaga pendidikan , ia dapat mewujudkan mobilitas social dilembaga pendidikan tersebut . seorang politikus di partai politik dapat melakukan mobilitas social di partai politik yang ia ikuti. Dampak Mobilitas Sosial 1. Pendidikan Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertical yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertical ke atas, bahkan di anggap sebagai social elevator perangkat yang mengangkat seseorang dari kedudukan yang lebih rendah ke kedududkan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh, seorang anak dari keluarga miskin mengenyam pendidikan sampai pada jenjang perguruan tinggi. Setelah lulus , ia memiliki pengetahuan dagang dan memanfaatkan pengetahuannya itu untuk berusaha. Setelah ia berhasil menjadi pedagang, secara otomatis status sosialnya juga meningkat. 2. Organisasi Politik Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Sebagai contoh, Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno. Ketika mendirikan partai nasionla Indonesia, soekarno tidak memiliki jabatan di Pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Soekarno semakin dikenal oleh rakyat dan penjajah. Pada saat kemerdekaan, Seokarno di pilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Pendidikan merupakan factor penting dalam mobilitas social. Keberhasilan pergerakan nasional bangsa Indonesia dalam mengusir penjajahan tidak lepas dari peran penting pendidikan. Seorang anggota partai politik yang professional dan punya dedikasi tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status yang semakin tinggi dalam pertainya sampai akhirnya menjadi anggota dewan legislative. Kalian dapat menemukan berbagai contoh perjuangan orang-orang di partai politik di sekitar tempat tinggal kalian. 3. Organisasi Ekonomi Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahaan ataupun jasa pada umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas social vertical. Organisasi ekonomi itu antara lain koperasi dan badan usaha. Kalian tentu memiliki koperasi disekolah kalian. Apa tujuan didirikannya organisasi koperasi? Tentunya untuk mensejahterakan anggotanya. Karena itu, koperasi akan melayani kebutuhan anggotanya. Koperasi sekolah tentu akan mengutamakan pelayanan terhadap peserta didik . demikian juga halnya dengan koperasi pasar, petani, nelayan, dan sebagainya. Melalui organisasi koperasi, kesejahteraan anggota dapat diperjuangkan. Keberhasilan perjuangan koperasi mencerminkan keberhasilan perjuangan anggota-anggotanya. 4. Organisasi Profesi Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertical adalah Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI , Ikatan Dokter Indonesia IDI , Himpunan Pengusaha Muda Indonesia HIPMI dan organsasi profesi lainnya. Bagaimana organisasi profesi dapat menjadi saluran mobilitas social vertical? Karena organisasi profesi merupakan himpunan orang-orang yang memiliki profesi yang sama sehingga mereka akan lebih kompak dan kuat memperjuangkan profesinya. Sebagai contoh, organisasi persatuan guru PGRI merupakan salah satu sarana perjuangan para guru dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan guru. Selain memperjuangkan pendidikan di Indonesia, PGRI juga memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru. Perjuangan PGRI tentu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia sehingga kesejahteraan huru di Indonesia terus mengalami peningkatan. B. Dampak Mobilitas Sosial Apakah dampak terjadinya mobilitas social? Apabula semua mobilitas social bersifat keatas, tentu semua orang akan merasa senang, akan tetapi, selalu ada tiga 3 kemungkinan mobilitas social, yakni ke bawah, ke atas dan ke samping. Apakah dampak positif dan negative terjadinya mobilitas social? Berikut ulasannya - Dampak Positif 1. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju diberbagai bidang. Kalian bisa membedakan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Pada masa penjajahan, banyak rakyat kecil yang tidak memilikicita-cita menjadi camat, bupati, atau gubernur. Hal ini karean tidak adanya kesempatan untuk itu. Bagaimana dengan sekarang? Banyak rakyat kecil kemudian berhasil menjadi pemimpin diberbagai bidang. 2. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial Mobilitas social akan lebih mempercepat tingkat perubahan social masyarakat kea rah yang lebih baik. Sebagai contoh, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industry. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini berarti perlu peningkatan kualitas pendidikan. Keberhasilan mobiliatas social di Indonesia berarti membuat orang Indonesia memiliki kedudukan terhormat. Perubahan yang mudah dilihat misalnya pada masyarakat desa. Penduduk yang berhasil melakukan mobilitas social biasanya akan memengaruhi teman-teman atau masyarakat lainnya. Hal ini berarti secara langsung akan mendorong terjadinya perubahan social budaya di desa tersebut. Penduduk yang sebagain besar berpendidikan rendah, kemudian berpendidikan tinggi akan berpengaruh terhadap gaya hidup dan mata pencaharian mereka. 3. Meningkatkan Integrasi Sosial Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilia, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status social yang baru sehingga tercipta integrasi social. Perubahan social yang terjadi pada suatu masyarakat akan mendapat respon yang bereda dari masyarakat lain. Respon tersebut dapat berupa tantangan, namun juga dapat berupa penerimaan. Penerimaan pengaruh yang di akibatkan mobilitas social tentu merupakan salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat. - Dampak Negatif 1. Terjadinya Konflik Mobilitas social merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok social untuk mencapai posisi social yang semakin tinggi. Dalam hal ini sangat wajar jika kemudian timbul persaingan, yang kemudian kerap juga memicu konflik. Dalam perjalanan kehidupan manusia, persaingan tidak dapat dihindarkan. Persaingan selalu muncul dengan berbagai kategorinya. Bahkan, persaingan bisa berubah menjadi konflik. Sebagai contoh, perjuangan bangsa Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan mendapat tantanan luar biasa dari penjajah. Konflik ini tidak dapat dihindarkan bahkan sampai terjadi perang. Sebagai contoh kecil, perjuangan karyawan bawahan di suatu perusahaan untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi akan menghadapi persaingan dari karyawan lain. Bahkan dapat pula berhadapan dengan atasan yang takut kedudukannya digeser. Persaingan atau konflik perlu disikapi dengan bijak sana. Persaingan tidak dapat dihindarkan, tetpai persaingan yang tidak sehat akan menyebabkan konflik. Karena itulah, setiap perubahan social hendaknya di kelola dengan sikap yang positif. Dengan demikian, tiap individu dan kelompok social yang berhasil atau gagal dalam usaha melakukan mobilitas social ke atas sama-sama ikhlas menerima kenyataan. 2. Gangguan Psikologis Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatannya. Bahakan apa lagi pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskannya. Banyak orang setelah kehilangan jabatan, baik karena dig anti atau telah usai masa jabatannya Pensiun menjadi mudah gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri karena stress yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya. Contoh dapat mengalami darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah satunya disebabkan gangguan psikologis. Gangguan psikologis diatas tentu tidak akan terjadi terhadap individu yang lapang dada menerima kenyataan dan kemudian bertekat untuk berubah. Demikian penjelasan diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih. Sumber KEMENDIKBUD
Bisajuga mengalami perubahan, baik ke tingkat yang lebih tinggi maupun ke tingkat yang lebih rendah atau berubah dari suatu kedudukan dan peran sosial yang lain. Dilansir dari buku Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016) karya Indera Ratna Irawati, kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan dalam mobilitas sosial. Baca juga: Pengertian
Soal di atas berkaitan dengan mobilitas sosial dan poin yang ditanyakan dalam soal adalah saluran mobilitas sosial melalui lembaga perkawinan. Mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan kedudukan seseorang dari satu kelompok status ke kelompok yang lain. Mobilitas dapat terjadi secara vertikal vertikal naik yang disebut dengan social climbing, dan vertikal turun yang dikenal dengan social sinking, horizontal, dan lateral geografis. Berdasarkan gambar pada soal di atas, terdapat foto orang yang menikah dengan pakaian adat daerah maka saluran mobilitas yang digunakan seseorang dalam melakukan mobilitas adalah lembaga perkawinan. Melalui lembaga perkawinan, status seseorang dapat berpindah naik apabila status dari laki-laki atau perempuan yang menikah dengannya lebih tinggi daripada individu tersebut, dan sebaliknya dapat menjadi turun apabila seseorang menikah dengan laki-laki atau perempuan dari yang statusnya lebih rendah dari dirinya. Mobilitas sosial melalui lembaga perkawinan yang dapat menurunkan status dapat ditemui pada masyarakat dengan sistem kasta, sehingga apabila menikah dengan kasta yang tidak sama kedudukannya maka nantinya akan mempengaruhi status dirinya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C. Pilihan jawaban A, B, D, dan E kurang tepat, karena gambar di atas tidak menggambarkan adanya mobilitas sosial melalui lembaga keagamaan, lembaga ekonomi, saluran lain, maupun organisasi keahlian.
menyangkutkehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya, keamanan, pertahanan, lingkungan hidup, dan sebagainya senantiasa terkait dengan kebijakan publik di tingkat nasional, provinsi, dan lokal bahkan bukannya memperoleh kredit tersebut seringan-ringannya dan sejelas-jelasnya agar banyak orang tertarik untuk meminta kredit perumahan tersebut,
- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kata “mobilitas” diartikan sebagai gerakan berpindah-pindah atau kesiap-siagaan untuk bergerak. Sedangkan secara etimologis, mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu “mobilis”, yang berarti “mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.” Dengan demikian, terdapatnya kata “sosial” pada istilah tersebut, berarti menekankan bahwa istilah mobilitas sosial mengandung makna yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Dalam sosiologi, mobilitas sosial erat kaitannya dengan kelas sosial. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, yang dikutip Bagong Suyatno dalam Sosiologi Teks dan Terapan 2004, menyatakan mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang perbubahan itu berupa peningkatan atau penurunan dalam segi status sosial, dan biasanya termasuk pula segi penghasilan, yang dapat dialami oleh beberapa individu atau oleh keseluruhan anggota kelompok. Maka, dengan melakukan mobilitas sosial, seseorang akan berada pada satu kelas sosial stratifikasi sosial yang berbeda dari dan Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial Dalam ilmu sosiologi, terdapat lima jenis mobilitas sosial, di antaranya adalah Mobilitas vertikal Mobilitas sosial yang mengubah kelas sosial stratifikasi seseorang, bisa jadi ke atas maupun ke bawah lebih rendah. Mobilitas horizontal Mobilitas sosial tanpa merubah kelas sosial seseorang. Mobilitas antargenerasi Peralihan status sosial yang terjadi di antara dua generasi atau lebih dalam satu keturunan. Mobilitas intragenerasi Peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Mobilitas geografis Perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi dan migrasi. Sementara itu, selain jenis, ada juga lima faktor yang memengaruhi mobilitas sosial. Status sosial, yang mana ketidakpuasan atas status sosial yang dimilikinya membuat seseorang ingin mengubahnya. kondisi ekonomi, yaitu keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi dapat membuat seseorang atau sekelompok orang melakukan mobilitas sosial. Inkondusifitas atau tidak kondusifnya suatu wilayah juga bisa memaksa seseorang melakukan mobilitas sosial. Faktor selanjutnya juga bisa hadir dari pertambahan penduduk, yang biasanya dibarengi oleh faktor lain, seperti mulai sedikitnya lapangan kerja. Petualangan, yaitu adanya keinginan untuk melihat daerah lain, akan mendorong manusia melakukan mobilitas geografis dari satu tempat ke tempat lain. Ada juga orang yang ingin mencoba menekuni usaha dan jenis pekerjaan baru. Bila dia berhasil, maka akan meningkatkan status sosialnya di masyarakat. Sebaliknya bila tidak berhasil, maka status sosialnya akan menurun. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial Menurut Pitirim A. Sorokin, dalam laman Sumber Belajar Kemendikbud, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut sirkulasi sosial social circulation, meliputi 1. Angkatan BersenjataAngkatan bersenjata memiliki garis komando yang tegas, yang mana para prajurit harus patuh sepenuhnya pada perintah atasan. Kenaikan status seorang prajurit sangat bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya, sehingga keberadaannya di masyarakat sangat dihargai. Mereka dianggap sebagai pelindung masyarakat. 2. Lembaga KeagamaanPara tokoh agama mempunyai kedudukan yang terhormat di dalam masyarakat. Mereka sering memberikan nasihat keagamaan sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. 3. Lembaga PendidikanSekolah merupakan sarana yang konkrit untuk melakukan gerak vertikal, bahkan dianggap sebagai perangkat sosial social elevator dari kedudukan yang rendah menuju kedudukan yang Organisasi PolitikPartai politik menjanjikan peluang yang besar dalam meningkatkan status sosial seorang politikus yang profesional. Aktivitasnya yang sering berorasi di depan umum dengan mengatasnamakan partai, membuat namanya terkenal, sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi status Organisasi EkonomiOrganisasi ini bersifat relatif terbuka dalam meningkatkan status seseorang. Seperti pada saat pemilihan Manajer Keuangan pada PT. Subur Ekonomi, beberapa orang karyawan mencalonkan diri untuk posisi yang menjanjikan itu, mereka akan gencar dalam Organisasi KeahlianPara profesional membentuk wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya yang berprofesi sama. Misalnya; Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ICMI, Ikatan Dokter Indonesia IDI dan juga Mengenal Apa Saja Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial Mengenal Apa Saja Dampak Positif dan Negatif Mobilitas Sosial Rangkuman Sosiologi Teori Mobilitas Sosial Robert MZ Lawang - Pendidikan Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Maria UlfaPerhatikanbeberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini: 1) pgri 2) apkom diy 3) idi 4) pbb 5) imei yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah: 4 dan 5. 1 dan 3. 2 dan 4. 1 dan 2. Jawabannya adalah c. 2 dan 4. Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:
Saluran mobilitas sosial – Gerak sosial mobilitas sosial adalah perpindahan status sekelompok orang ke status yang lain. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata dari pada pada masyarakat umum terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh suatu status sosial, yaitu melalui askripsi dan melalui prestasi. Askripsi adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui sistem kasta dan gelar kebangsawanan. Sedangkan prestasi adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri. Cara inilah yang banyak ditempuh orang untuk mencapai status yang lebih tinggi.baca juga bentuk-bentuk mobilitas sosialDalam gerak sosial, terutama gerak sosial ke atas, menurut Pitirim A. Sorokin, terdapat saluran-saluran tertentu di dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran-saluran tersebut disebut social circulation sirkulasi sosial. Dengan melalui saluran tersebut, maka masyarakat bisa naik status sosialnya ke status sosial yang lebih tinggi dan langsung saja untuk lebih jelasnya berikut ini daftar 8 saluran mobilitas sosial dan contohnya menurut Piritim A. Sorokin lengkap beserta BersenjataAngkatan bersenjata merupakan organisasi yang dapat digunakan untuk saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan yang disebut kenaikan seorang prajurit yang berjasa pada negara karena menyelamatkan negara dari pemberontakan, ia akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Dia mungkin dapat diberikan pangkat/kedudukan yang lebih tinggi, walaupun berasal dari golongan masyarakat rendah. Mereka yang sukses berkarir dalam angkatan bersenjata berarti telah membela nusa dan bangsa sehingga status sosialnya naik di tengah KeagamaanLembaga-lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya yang berjasa dalam perkembangan agama seperti ustad, pendeta, biksu dan lain misalnya mengajarkan bahwa semua manusia sama dimata Allah SWT hanya ketakwaan yang membedakan. Dengan ini praktis para ulama dan ustadz yang memiliki keahlian lebih baik dari segi ilmu agama dan ibadahnya akan mendapatkan status sosial yang lebih tinggi dari PendidikanLembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran mobilitas sosial yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator perangkat yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status PolitikSeperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi untuk menempati jabatan yang lebih tinggi, sehingga status sosialnya anggota partai politik juga dianggap tokoh masyarakat terutama yang memiliki jabatan tinggi. Para anggota partai ini juga yang akan mengisi kursi pejabat legislatif dan ekonomiOrganisasi ekonomi seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Semakin besar prestasinya, maka semakin besar jabatannya tinggi akibatnya pendapatannya bertambah. Karena pendapatannya bertambah akibatnya kekayaannya bertambah. Dan karena kekayaannya bertambah akibatnya status sosialnya di masyarakat Profesi / KeahlianOrganisasi keahlian seperti Persatuan Artis, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI, Persatuan Wartawan Indonesia dan lain sebagainya dapat menjadi saluran bagi terjadinya mobilitas ini dikarenakan di dalam organisasi ini terdapat struktur yang memungkinkan untuk terjadinya mobilitas sosial, baik horizontal maupun perkawinan dapat menaikkan status seseorang dan menjadi saluran mobilitas sosial. Seorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan naik strata dan akan dihormati karena pengaruh KeolahragaanMelalui organisasi keolahragaan seseorang dapat meningkatkan statusnya ke strata yang lebih tinggi. Seseorang yang ahli misalnya dalam bidang sepakbola dan ia bermain agus untuk timnya kemudian menyumbang banyak prestasi, maka status sosialnya akan daftar saluran mobilitas sosial lengkap beserta contoh dan penjelasannya. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat dan menjadi referensi ilmu pengetahuan bagi kita semua.
ViewUTS IPS ANGGI AMELIA BS MISC at Muhammadiyah University of Jakarta. Nama : Anggi Amelia Putri Nim : 2018820035 Kelas : ASD Semester 5 Tugas : Mencari soal HOTS dibuat sesuai formatkontruksimanusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya. 2. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. 3.
sartono menerbitkan Buku Digital Mapel Geografi 12_2009_by Sartono pada 2018-09-20. Bacalah versi online Buku Digital Mapel Geografi 12_2009_by Sartono tersebut. Download semua halaman 51-100.
Deskripsikangambar tersebut berkaitan dengan saluran mobilitas sosial! 1 Lihat jawaban Iklan Iklan novilaningtyas novilaningtyas Termasuk mobilitas sosial vertikal di bidang mata pencaharian (profesi), khususnya TNI. Letkol menjadi Kolonel membutuhkan waktu 19 tahun dan Kolonel menjadi Pati Bintang 1 ketika sudah menjabat 23 tahun.